Assalamu'alaikum saudaraku.
Semoga kalian tetap diberi kesehatan dan rahmat dari Allah SWT. Amiin.
Kali ini kita
akan membahas tentang rintangan yang berasal dari saudaramu sendiri.
Sebelum itu saya ingin menyampaikan suatu hal. Di dunia ini ada dua
kelompok orang, yaitu orang yang pertama adalah orang yang bahagia jika
melihat saudaranya berhasil. Orang ini akan selalu membantu saudaranya
untuk mencapai kesuksesan - Saudara disini maksudnya adalah saudara
seagama. Dia akan sangat senang bisa membantu, menjadi penopang dalam
usaha saudaranya untuk mencapai cita-citanya. Jika ada orang seperti ini
di antara kalian, maka betapa indahnya hidup ini, dan bersyukurlah
kalian ditemukan oleh Allah dengan orang seperti ini.
Kelompok yang
kedua adalah orang yang merasa sakit jika ia melihat saudaranya
berhasil. Bahkan orang seperti ini selalu berusaha bagaimana pun caranya
untuk menggagalkan usaha saudaranya itu. Usahanya bisa bermacam-macam.
Contohnya saja dengan kata-kata "Kau hanya akan membuang-buang waktu,"
dan "itu tidak akan berhasil." Jika kita tidak kuat akan hal ini, maka
keteguhan hati kita akan goyah. Bahkan hal seperti ini bisa terjadi pada
diri kita dalam hal aqidah. Selain dari cara tersebut, bisa saja ia
menjatuhkan kita dengan cara mengajak kita berdebat. Dimana dengan debat
ini akan bisa mengurangi keyakinan kita dari sebelumnya.
Orang yang
seperti ini diibaratkan sebagai rumput liar yang mengganggu tanaman.
Dimana jika tidak kita atasi dengan cepat maka akan membuat tanaman kita
itu tumbuh dengan menyedihkan. Kebiasaan para petani mengatasinya bisa
dengan membasmi hama tersebut dengan pestisida atau pun memangkas rumput
liar tersebut. Nah, jika tanaman itu kita ibaratkan sebagai sebuah
keyakinan, maka untuk melindunginya kita bisa menggunakan pengusir
hamanya yaitu dengan menjauhkan tanaman dari hama. Dengan kata lain,
keyakinan kita harus kita jaga dan dilindungi dari sesuatu yang bisa
mengurangi keyakinan kita yang bisa berasal dari mana pun. Terutama dari
saudara kita yang termasuk pada kelompok kedua tadi.
Jika tidak ada
pilihan lagi, orang yang seperti ini kita jauhi. Akan tetapi dikarenakan
kita tidak diperbolehkan untuk memutuskan hubungan silaturahmi, maka
cara satu-satunya adalah dengan berusaha untuk kokoh pada pendirian.
Berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengannya, dan juga kalau bisa
sikap yang seperti ini kita bantu untuk merubahnya.
Rintangan yang
paling besar itu memang berasal dari saudara kita sendiri. Kebanyakan
perkataannya itu seperti nasehat, akan tetapi itu sebenarnya merupakan
cara dia untuk menjatuhkan atau mengurangi keyakinan kita. Terkadang
memang sangat sulit untuk membedakannya apakah itu suatu nasehat atau
tipu daya darinya. Kita harus selalu cepat untuk menanggap. Mulailah
dari sekarang untuk selalu berwaspada diri terhadap hal ini. Akan tetapi
jika kita menemukan orang yang kelompok kedua tadi, berusahalah untuk
tetap menjalin hubungan dengannya dan jangan memutuskan hubungan
silaturahmu dengannya.
Sumber: nefriyandi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar