Kamis, 13 Desember 2012

Rintangan bisa berasal dari saudaramu sendiri

Assalamu'alaikum saudaraku.
Semoga kalian tetap diberi kesehatan dan rahmat dari Allah SWT. Amiin.

Kali ini kita akan membahas tentang rintangan yang berasal dari saudaramu sendiri. Sebelum itu saya ingin menyampaikan suatu hal. Di dunia ini ada dua kelompok orang, yaitu orang yang pertama adalah orang yang bahagia jika melihat saudaranya berhasil. Orang ini akan selalu membantu saudaranya untuk mencapai kesuksesan - Saudara disini maksudnya adalah saudara seagama. Dia akan sangat senang bisa membantu, menjadi penopang dalam usaha saudaranya untuk mencapai cita-citanya. Jika ada orang seperti ini di antara kalian, maka betapa indahnya hidup ini, dan bersyukurlah kalian ditemukan oleh Allah dengan orang seperti ini.

Kelompok yang kedua adalah orang yang merasa sakit jika ia melihat saudaranya berhasil. Bahkan orang seperti ini selalu berusaha bagaimana pun caranya untuk menggagalkan usaha saudaranya itu. Usahanya bisa bermacam-macam. Contohnya saja dengan kata-kata "Kau hanya akan membuang-buang waktu," dan "itu tidak akan berhasil." Jika kita tidak kuat akan hal ini, maka keteguhan hati kita akan goyah. Bahkan hal seperti ini bisa terjadi pada diri kita dalam hal aqidah. Selain dari cara tersebut, bisa saja ia menjatuhkan kita dengan cara mengajak kita berdebat. Dimana dengan debat ini akan bisa mengurangi keyakinan kita dari sebelumnya.

Orang yang seperti ini diibaratkan sebagai rumput liar yang mengganggu tanaman. Dimana jika tidak kita atasi dengan cepat maka akan membuat tanaman kita itu tumbuh dengan menyedihkan. Kebiasaan para petani mengatasinya bisa dengan membasmi hama tersebut dengan pestisida atau pun memangkas rumput liar tersebut. Nah, jika tanaman itu kita ibaratkan sebagai sebuah keyakinan, maka untuk melindunginya kita bisa menggunakan pengusir hamanya yaitu dengan menjauhkan tanaman dari hama. Dengan kata lain, keyakinan kita harus kita jaga dan dilindungi dari sesuatu yang bisa mengurangi keyakinan kita yang bisa berasal dari mana pun. Terutama dari saudara kita yang termasuk pada kelompok kedua tadi.

Jika tidak ada pilihan lagi, orang yang seperti ini kita jauhi. Akan tetapi dikarenakan kita tidak diperbolehkan untuk memutuskan hubungan silaturahmi, maka cara satu-satunya adalah dengan berusaha untuk kokoh pada pendirian. Berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengannya, dan juga kalau bisa sikap yang seperti ini kita bantu untuk merubahnya.

Rintangan yang paling besar itu memang berasal dari saudara kita sendiri. Kebanyakan perkataannya itu seperti nasehat, akan tetapi itu sebenarnya merupakan cara dia untuk menjatuhkan atau mengurangi keyakinan kita. Terkadang memang sangat sulit untuk membedakannya apakah itu suatu nasehat atau tipu daya darinya. Kita harus selalu cepat untuk menanggap. Mulailah dari sekarang untuk selalu berwaspada diri terhadap hal ini. Akan tetapi jika kita menemukan orang yang kelompok kedua tadi, berusahalah untuk tetap menjalin hubungan dengannya dan jangan memutuskan hubungan silaturahmu dengannya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar