tag:blogger.com,1999:blog-1682103435919890272024-02-20T19:10:12.661+07:00Pandangan Hidup dalam IslamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-168210343591989027.post-89609609268021524832012-12-25T13:15:00.000+07:002012-12-25T13:15:06.684+07:00Nafsu Manusia <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kedudukan ruh dan
hawa nafsu dalam kehidupan manusia sangatlah berpengaruh terhadap jiwa
manusia, sehingga hal ini akan menimbulkan kondisi-kondisi kejiwaan. Ada
tiga kedudukan ruh dan hawa nafsu, yaitu ruh mendominasi hawa nafsu,
ruh tarik menarik dengan hawa nafsu, dan hawa nafsu mendominasi ruh.
Untuk yang pertama, ruh mendominasi hawa nafsu. Seperti yang kita
ketahui bahwa ruh akan memberikan hal-hal yang baik. Maka ketika ruh
yang mendominasi hawa nafsu, seseorang akan senantiasa berdzikir
(mengingat Allah).<a name='more'></a></span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=168210343591989027" name="more"></a> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi. Dan ketika kita itu ia akan merasakan ketenangan jiwa karenanya. Sebagaimana firman Allah swt.</span><br />
<div align="right">
</div>
<div align="right">
<img border="0" name="" src="http://www.dudung.net/images/quran/13/13_28.png" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Artinya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"</span></i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram." </i>(QS. Ar-Raad (13):28)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada kedudukan
ruh dan hawa nafsu yang saling tarik menarik, akan berorientasi pada
akal. Dimana akan membuat seseorang menjadi seorang munafiq. Dalam
kedudukan ini, orang itu akan menipu dirinya sendiri. Seperti dalam
firman Allah swt.</span></div>
<div align="right">
<img border="0" name="" src="http://www.dudung.net/images/quran/2/2_9.png" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Artinya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"</span></i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka
hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." </i>(QS. Al-Baqarah (2):9)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Akan tetapi dalam keadaan ini juga seseorang ketika mengetahui kesalahannya, maka ia akan sangat menyesali dirinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Yang terakhir
adalah hawa nafsu yang mendominasi ruh. Ketika hal ini yang terjadi pada
seseorang, maka orang itu akan tertutupi pandangannya oleh syahwat.
Akibat dari itu ia akan mencintai kehidupan dunia ini dan melupakan apa
tujuan sebenarnya kehidupan ini, yaitu akhirat. Sebagaimana firman Allah
swt.</span></div>
<br /><div align="right">
<img border="0" name="" src="http://www.dudung.net/images/quran/3/3_14.png" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Artinya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"</span></i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga)." </i>(QS. Ali-Imran (3):14)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam keadaan ini
seseorang yang dikendalikan oleh hawa nafsunya akan selalu
diperintahkan olehnya (hawa nafsu) untuk berbuat kejahatan. Sebagaimana
firman Allah swt.</span></div>
<div align="right">
<img border="0" name="" src="http://www.dudung.net/images/quran/12/12_53.png" /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Artinya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"</span></i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang."</i> (QS. Yusuf (12):53)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Demikian, bahwa dominasi dzikir, akal atau syahwat dapat menimbulkan tiga kondisi jiwa, yaitu <i>muthmainnah, lawwamah, </i>dan <i>amarah</i>. Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan keimanan kita untuk mencapai <i>nafsu muthmainnah</i>. Jadi, berusalah selalu agar ruh yang mendominasi hawa nafsu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
Sumber: <a href="http://nefriyandi.blogspot.com/" target="_blank">nefriyandi.blogspot.com</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-168210343591989027.post-10756765808382456292012-12-13T05:19:00.004+07:002012-12-13T05:19:42.352+07:00Bermuhasabah<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sangatlah
penting untuk mengintrospeksi diri, dengannya kita bisa menjadi lebih
baik lagi. Hidup akan semakin terarah jika kita mengetahui kesalahan
yang kita buat dan berusaha untuk merubahnya. Kesalahan-kesalahan
terdahulu menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kebanyakan orang
gagal, hanya dikarenakan ia terlalu enggan untuk bermuhasabah, dan
menganggap semua yang ia telah lakukan itu adalah benar. Bukan hanya
berguna bagi persiapan menuju kehidupan abadi di alam akhirat, akan
tetapi juga berguna untuk menentukan keberhasilan hidup kita di dunia.</span>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=168210343591989027" name="more"></a></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Untuk
meningkatkan kualitas, kita juga perlu mengintrospeksi diri. Jangan
sampai kesalahan-kesalahan kecil bisa menurunkan tingkat kualitas.
Selain itu, kita juga perlu untuk terbuka menerima semua masukan dari
orang lain. Baik itu berupa saran atau pun kritikan yang sangat
menyakitkan. Orang-orang tidak akan mengkritik kita jika tak ada
kesalahan yang kita perbuat. Dan suatu hal yang pasti bahwa mereka
memperhatikan kita dan tidak mau kita dalam keadaan salah yang
terus-menerus. Suatu kerugian bagi mereka yang selalu membela dirinya
dari kritikan-kritikan. Seharusnya, ia berfikir ulang, jika kritikan itu
benar berusahalah untuk tidak melakukannya lagi dan meninggalkannya.
Akan tetapi jika itu salah, berusahalah agar jangan sampai hal itu kita
lakukan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kebanyakan para
pemimpin gagal dalam memimpin, baik itu dalam suatu perusahaan, maupun
dalam sistem pemerintahan. Merasa benar, itulah yang selalu menghambat
untuk keberhasilan. Dalam penciptaan, Allah SWT telah menciptakan
manusia dengan mulut yang satu dan telinga yang dua. Dari jumlahnya saja
kita sudah bisa mengartikan bahwa kita dituntut untuk lebih banyak
mendengar. Apakah itu berhubungan dengan memepelajari sesuatu yang baru,
atau mendengar saran dari orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selama kita hidup
kita tidak lepas dari interaksi dengan orang-orang disekitar kita. Kita
tidak akan tau salah jika kita belum melihat sesuatu yang salah. Kita
juga tidak bisa tau kebenaran jika kita belum melihat kebenaran. Maka
dari itu sangatlah penting untuk menangkap apa yang kita lihat, kemudian
kita cerna dengan fikiran kita. Kemudian hatilah yang menentukan.
Karena perkataan hati itu berasal dari Allah SWT.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kembali lagi
dalam konteks bermuhasabah. Setiap orang bisa kita jadikan patokan untuk
mengintrospeksi diri. Walau pun orang yang tidak begitu waras. Ini
pengalaman yang berharga bagi saya. Saya tinggal di sebuah kos-kosan di
dekat mushollah. Di situ ada keran untuk tempat wudhu. Orang-orang
selalu mengotori lantainya setelah berwudhu. Akan tetapi ada seseorang,
umurnya sekitar 40 tahunan lebih. Ia selalu membersihkannya sebelum ia
berwudhu dan berusaha untuk tidak mengotorinya. Walaupun ia menurut
pengamatan ku, ia agak sedikit kurang waras, tapi hal ini menjadi
pelajaran bagi kita. Jujur saja terkadang saya mengikuti kebiasaanya
tadi, tapi terkadang juga dan bahkan lebih banyak tidak melakukannya.
Dengan kata lain lebih banyak mengotorinya, apalagi dalam keadaan
terburu-buru. Dari hal ini, kita bisa mengambil pelajaran yang baik
walaupun dari orang yang tidak waras sekali pun. Terkadang kita terlalu
sombong untuk hal ini. Kita terlalu meremehkan sesuatu yang kecil walau
sebenarnya itu besar di mata Allah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dari kisah tadi,
kita bisa bermuhasabah dengan melihat sekeliling kita. Melihat,
mengamati dan membandingkan dengan diri kita. Pertanyaan yang harus
muncul, 'Sudahkah saya melakukan hal baik seperti yang ia lakukan?'.
Seharusnya pertanyaan ini selalu muncul ketika kita melihat ada orang
yang berbuat suatu kebaikan, walau hanya kebaikan-kebaikan kecil. Dan
sering kali menganggap hal ini hanya hal yang sepele. Jika kita selalu
seperti ini, kita tak kan bisa untuk mengintrospeksi diri dan tentunya
kita tak akan bisa untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang lebih
baik lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mengenai
kualitas, kita harus selalu bermuhasabah untuk meningkatkan kualitas
ibadah kita kepada Allah SWT. Seperti kisah tadi seseorang yang dengan
ikhlas membersihkan tempat wudhu. Ada dua kebaikan yang ia lakukan,
yaitu menjaga kebersihan dan yang kedua jika ada orang setelahnya
berwudhu dan merasa nyaman karena tempat yang bersih. Apa lagi orang itu
terinspirasi olehnya dan mengaplikasikannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Begitulah
saudara/i ku begitu pentingnya kita untuk bermuhasabah atau
mengintrospeksi diri. Banyak kebaikan yang kita dapat, dan pasti
kebaikan-kebaikan yang kita lakukan dengan hati yang ikhlas akan
mendapat ganjaran yang baik pula oleh Allah. Dan satu lagi, orang yang
bertaqwa bukanlah orang yang tidak pernah membuat kesalahan. Akan tetapi
ia yang berbuat kesalahan, setelah itu ia langsung bermuhasabah dan
berniat serta tidak melakukannya lagi dengan bertobat kepada Allah.
Begitulah yang saya dapatkan dari Ust. Cecep Sa'bana Rahmatillah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mungkin ada
banyak kesalahan yang saya buat dalam tulisan ini. Makan dari itu saya
mohon maaf atasnya. Dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa pun dan
kapan pun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Salam saudaramu Nefri Yandi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sumber: <a href="http://nefriyandi.blogspot.com/" target="_blank">nefriyandi.blogspot.com</a> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-168210343591989027.post-77209272165311399322012-12-13T04:59:00.001+07:002012-12-13T04:59:15.745+07:00Rintangan bisa berasal dari saudaramu sendiri <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Assalamu'alaikum saudaraku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Semoga kalian tetap diberi kesehatan dan rahmat dari Allah SWT. Amiin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kali ini kita
akan membahas tentang rintangan yang berasal dari saudaramu sendiri.
Sebelum itu saya ingin menyampaikan suatu hal. Di dunia ini ada dua
kelompok orang, yaitu orang yang pertama adalah orang yang bahagia jika
melihat saudaranya berhasil. Orang ini akan selalu membantu saudaranya
untuk mencapai kesuksesan - Saudara disini maksudnya adalah saudara
seagama. Dia akan sangat senang bisa membantu, menjadi penopang dalam
usaha saudaranya untuk mencapai cita-citanya. Jika ada orang seperti ini
di antara kalian, maka betapa indahnya hidup ini, dan bersyukurlah
kalian ditemukan oleh Allah dengan orang seperti ini.<a name='more'></a></span></div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=168210343591989027" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kelompok yang
kedua adalah orang yang merasa sakit jika ia melihat saudaranya
berhasil. Bahkan orang seperti ini selalu berusaha bagaimana pun caranya
untuk menggagalkan usaha saudaranya itu. Usahanya bisa bermacam-macam.
Contohnya saja dengan kata-kata "Kau hanya akan membuang-buang waktu,"
dan "itu tidak akan berhasil." Jika kita tidak kuat akan hal ini, maka
keteguhan hati kita akan goyah. Bahkan hal seperti ini bisa terjadi pada
diri kita dalam hal aqidah. Selain dari cara tersebut, bisa saja ia
menjatuhkan kita dengan cara mengajak kita berdebat. Dimana dengan debat
ini akan bisa mengurangi keyakinan kita dari sebelumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Orang yang
seperti ini diibaratkan sebagai rumput liar yang mengganggu tanaman.
Dimana jika tidak kita atasi dengan cepat maka akan membuat tanaman kita
itu tumbuh dengan menyedihkan. Kebiasaan para petani mengatasinya bisa
dengan membasmi hama tersebut dengan pestisida atau pun memangkas rumput
liar tersebut. Nah, jika tanaman itu kita ibaratkan sebagai sebuah
keyakinan, maka untuk melindunginya kita bisa menggunakan pengusir
hamanya yaitu dengan menjauhkan tanaman dari hama. Dengan kata lain,
keyakinan kita harus kita jaga dan dilindungi dari sesuatu yang bisa
mengurangi keyakinan kita yang bisa berasal dari mana pun. Terutama dari
saudara kita yang termasuk pada kelompok kedua tadi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jika tidak ada
pilihan lagi, orang yang seperti ini kita jauhi. Akan tetapi dikarenakan
kita tidak diperbolehkan untuk memutuskan hubungan silaturahmi, maka
cara satu-satunya adalah dengan berusaha untuk kokoh pada pendirian.
Berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengannya, dan juga kalau bisa
sikap yang seperti ini kita bantu untuk merubahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rintangan yang
paling besar itu memang berasal dari saudara kita sendiri. Kebanyakan
perkataannya itu seperti nasehat, akan tetapi itu sebenarnya merupakan
cara dia untuk menjatuhkan atau mengurangi keyakinan kita. Terkadang
memang sangat sulit untuk membedakannya apakah itu suatu nasehat atau
tipu daya darinya. Kita harus selalu cepat untuk menanggap. Mulailah
dari sekarang untuk selalu berwaspada diri terhadap hal ini. Akan tetapi
jika kita menemukan orang yang kelompok kedua tadi, berusahalah untuk
tetap menjalin hubungan dengannya dan jangan memutuskan hubungan
silaturahmu dengannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sumber: <a href="http://nefriyandi.blogspot.com/" target="_blank">nefriyandi.blogspot.com</a> </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-168210343591989027.post-84322526472083626332012-10-09T00:03:00.001+07:002012-10-09T00:06:29.255+07:00Mu'awwidzatain<br />
<div style="background-color: #000002; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;">Dari 'Uqbah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: <i>"Apakah kamu belum mengerti mengenai beberapa ayat yang diturunkan tadi malam, dimana seseorang tidak akan</i></span></span></div>
<span style="color: white;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=168210343591989027" name="more" style="background-color: #000002; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px;"></a><span style="background-color: #000002; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px;"><i>melihat ayat lain yang akan menyamainya, yaitu <b>qul a'udzu birobbil falaq </b>dan <b>qul a'udzu birobbinnaas</b>."</i></span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: #000002; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;">Al-Bukhari telah meriwayatkan dengan isnadnya dari 'Aisyah ra. adalah Rasulullah SAW ketika pergi ke tempat tidurnya setiap malam, maka beliau meniupkan kedua tangannya dan membaca <i>qul huwallahu a<u>h</u>ad-qul a'udzu birobbil falaq-qul a'udzu birobbinnaas</i>, kemudian beliau mengusapkan keduanya pada bagian badan yang dapat diusapnya. Beliau memulainya dari kepala dan bagian depan badan. Beliau berbuat demikian sampai tiga kali.</span></span></div>
<div style="background-color: #000002; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;">Yang lebih mengherankan lagi bahwa 'Aisyah ra. meniupkan mu'awwidztain pada Rasulullah SAW ketika sedang sakit yang menyebabkan wafatnya.</span></span></div>
<div style="background-color: #000002; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;">Dari 'Aisyah ra. dia berkata: <i>"Adalah Rasulullah SAW tatkala seorang dari keluarganya ada yang sakit, beliau meniupkan mu'awwidztain. Maka dikala beliau sakit wafatnya, aku lakukan tiupan padanya dan aku usap beliau dengan tangan beliau sendiri, karena tangan beliau akan lebih besar berkahnya daripada tangan saya."</i></span></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;"><i><br /></i></span></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: white;"><i>Sumber: <a href="http://nefriyandi.blogspot.com/" target="_blank">nefriyandi.blogspot.com</a></i></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-168210343591989027.post-63273469188863637812012-10-07T07:48:00.001+07:002012-12-25T13:16:01.532+07:00Terpecah belah karena lisan<a href="http://nefriyandi-info-islam.blogspot.com/2012/10/terpecah-belah-karena-lisan.html?spref=bl">Info Islam: Terpecah belah karena lisan</a>: Program setan dalam bidang ini betul-betul efektif. Dia telah berhasil dengan gemilang , sehingga banyak sekali akibat-akibat yang dahsya...Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02100988581087299579noreply@blogger.com0