Kamis, 13 Desember 2012

Bermuhasabah

Sangatlah penting untuk mengintrospeksi diri, dengannya kita bisa menjadi lebih baik lagi. Hidup akan semakin terarah jika kita mengetahui kesalahan yang kita buat dan berusaha untuk merubahnya. Kesalahan-kesalahan terdahulu menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kebanyakan orang gagal, hanya dikarenakan ia terlalu enggan untuk bermuhasabah, dan menganggap semua yang ia telah lakukan itu adalah benar. Bukan hanya berguna bagi persiapan menuju kehidupan abadi di alam akhirat, akan tetapi juga berguna untuk menentukan keberhasilan hidup kita di dunia.



Untuk meningkatkan kualitas, kita juga perlu mengintrospeksi diri. Jangan sampai kesalahan-kesalahan kecil bisa menurunkan tingkat kualitas. Selain itu, kita juga perlu untuk terbuka menerima semua masukan dari orang lain. Baik itu berupa saran atau pun kritikan yang sangat menyakitkan. Orang-orang tidak akan mengkritik kita jika tak ada kesalahan yang kita perbuat. Dan suatu hal yang pasti bahwa mereka memperhatikan kita dan tidak mau kita dalam keadaan salah yang terus-menerus. Suatu kerugian bagi mereka yang selalu membela dirinya dari kritikan-kritikan. Seharusnya, ia berfikir ulang, jika kritikan itu benar berusahalah untuk tidak melakukannya lagi dan meninggalkannya. Akan tetapi jika itu salah, berusahalah agar jangan sampai hal itu kita lakukan. 

Kebanyakan para pemimpin gagal dalam memimpin, baik itu dalam suatu perusahaan, maupun dalam sistem pemerintahan. Merasa benar, itulah yang selalu menghambat untuk keberhasilan. Dalam penciptaan, Allah SWT telah menciptakan manusia dengan mulut yang satu dan telinga yang dua. Dari jumlahnya saja kita sudah bisa mengartikan bahwa kita dituntut untuk lebih banyak mendengar. Apakah itu berhubungan dengan memepelajari sesuatu yang baru, atau mendengar saran dari orang lain.

Selama kita hidup kita tidak lepas dari interaksi dengan orang-orang disekitar kita. Kita tidak akan tau salah jika kita belum melihat sesuatu yang salah. Kita juga tidak bisa tau kebenaran jika kita belum melihat kebenaran. Maka dari itu sangatlah penting untuk menangkap apa yang kita lihat, kemudian kita cerna dengan fikiran kita. Kemudian hatilah yang menentukan. Karena perkataan hati itu berasal dari Allah SWT.

Kembali lagi dalam konteks bermuhasabah. Setiap orang bisa kita jadikan patokan untuk mengintrospeksi diri. Walau pun orang yang tidak begitu waras. Ini pengalaman yang berharga bagi saya. Saya tinggal di sebuah kos-kosan di dekat mushollah. Di situ ada keran untuk tempat wudhu. Orang-orang selalu mengotori lantainya setelah berwudhu. Akan tetapi ada seseorang, umurnya sekitar 40 tahunan lebih. Ia selalu membersihkannya sebelum ia berwudhu dan berusaha untuk tidak mengotorinya. Walaupun ia menurut pengamatan ku, ia agak sedikit kurang waras, tapi hal ini menjadi pelajaran bagi kita. Jujur saja terkadang saya mengikuti kebiasaanya tadi, tapi terkadang juga dan bahkan lebih banyak tidak melakukannya. Dengan kata lain lebih banyak mengotorinya, apalagi dalam keadaan terburu-buru. Dari hal ini, kita bisa mengambil pelajaran yang baik walaupun dari orang yang tidak waras sekali pun. Terkadang kita terlalu sombong untuk hal ini. Kita terlalu meremehkan sesuatu yang kecil walau sebenarnya itu besar di mata Allah.

Dari kisah tadi, kita bisa bermuhasabah dengan melihat sekeliling kita. Melihat, mengamati dan membandingkan dengan diri kita. Pertanyaan yang harus muncul, 'Sudahkah saya melakukan hal baik seperti yang ia lakukan?'. Seharusnya pertanyaan ini selalu muncul ketika kita melihat ada orang yang berbuat suatu kebaikan, walau hanya kebaikan-kebaikan kecil. Dan sering kali menganggap hal ini hanya hal yang sepele. Jika kita selalu seperti ini, kita tak kan bisa untuk mengintrospeksi diri dan tentunya kita tak akan bisa untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang lebih baik lagi.

Mengenai kualitas, kita harus selalu bermuhasabah untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Seperti kisah tadi seseorang yang dengan ikhlas membersihkan tempat wudhu. Ada dua kebaikan yang ia lakukan, yaitu menjaga kebersihan dan yang kedua jika ada orang setelahnya berwudhu dan merasa nyaman karena tempat yang bersih. Apa lagi orang itu terinspirasi olehnya dan mengaplikasikannya.

Begitulah saudara/i ku begitu  pentingnya kita untuk bermuhasabah atau mengintrospeksi diri. Banyak kebaikan yang kita dapat, dan pasti kebaikan-kebaikan yang kita lakukan dengan hati yang ikhlas akan mendapat ganjaran yang baik pula oleh Allah. Dan satu lagi, orang yang bertaqwa bukanlah orang yang tidak pernah membuat kesalahan. Akan tetapi ia yang berbuat kesalahan, setelah itu ia langsung bermuhasabah dan berniat serta tidak melakukannya lagi dengan bertobat kepada Allah. Begitulah yang saya dapatkan dari Ust. Cecep Sa'bana Rahmatillah.

Mungkin ada banyak kesalahan yang saya buat dalam tulisan ini. Makan dari itu saya mohon maaf atasnya. Dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa pun dan kapan pun.
Salam saudaramu Nefri Yandi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar